MAKALAH PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN
KONSEP PENELITIAN PENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Ustadzah Fitri Zakiyah M.Pd.
Disusun oleh :
Assidiqi Noor Fahmi (20140820035)
Siti Qamariyah U. (20140820008)
Harizahtul Nadiah (20140820033)
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, Kami dapat
menyelesaikan makalah Pengantar Metodologi Penelitian dengan baik dan lancar .
Makalah ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan pemahaman
pembaca terhadap konsep penelitian pendidikan. Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui
pendahuluan, pembahasan masalah, serta penarikan garis kesimpulan dalam makalah
ini .
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Ustadzah Fitri Zakiyah M.Pd.
selaku dosen mata kuliah Pengantar Metodologi Penelitian yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk berkarya
menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran kami
harapkan dari seluruh pihak untuk membantu memperbaiki makalah ini yang
selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, 17 Februari 2016
Penyusun,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejak dulu kala manusia selalu ingin mencari jawaban terhadap
penyebab suatu akibat dan sebaliknya. Manusia selalu ingin memperoleh
pengetahuan tentang berbagai fenomena, ingin mengetahui rahasia alam
sekelilingnya, bahkan berikhtiar menguasainya. Begitupun dengan seorang
peneliti, ia selalu ingin dan berusaha mencari kadar kebenaran dari suatu
objek.
Seorang peneliti ibarat seseorang yang hendak berpergian. Seseorang
yang hendak berpergian namun tak tahu tempat tujuan akan tersesat dan tak
sampai di tempat tujuannya. Begitupun juga dengan seorang peneliti, seorang
peneliti tidak akan sukses dalam penelitiannya jika ia tak tahu apa makna penelitian yang sebenarnya,
karakteristiknya, macam-macam penelitian dan tujuannya.
Disini kami sebagai pemakalah akan menjelaskan mengenai konsep
penelitian pendidikan yang nantinya akan membantu pemahaman pembaca mengenai
konsep penelitian pendidikan.
B.
Rumusan Masalah
a.
Apakah definisi penelitian itu?
b.
Apa saja jenis-jenis penelitian?
c.
Bagaimana karakteristik sebuah penelitian?
d.
Apa tujuan dari sebuah penelitian?
C.
Tujuan Masalah
a.
Untuk mengetahu definisi penelitian.
b.
Untuk mengetahui jenis-jenis dari sebuah penelitian.
c.
Untuk mengetahui karakteristik penelitian.
d.
Untuk mengetahui tujuan penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Penelitian
Penelitian
adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah.[1]
Penelitian
tidak lain adalah art and science guna mencari jawaban terhadap suatu
permasalahan (Yoseph dan Yoshep, 1979). Karena seni dan ilmiah maka penelitian
juga akan memberikan ruang-ruang yang akan mengakomodasi adanya perbedaan
tentang apa yang dimaksud dengan penelitian.
Penelitian
dapat pula di artikan sebagai cara pengamatan atau inkuiri dan mempunyai tujuan
untuk mencari jawaban permasalahan atau proses penemuan, baik itu discovery
maupun invention. Discovery diartikan sebagai hasil temuan yang memang
sebetulnya sudah ada, sebagai contoh misalnya penemuan benua amerika adalah
penemuan yang cocok untuk arti discovery. Sedangkan invention dapat diartikan
sebagai penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru dengan dukungan fakta. Misalnya
hasil cloning dari hewan yang sudah mati dan dinyatakan punah, kemudian
diteliti untuk menemukan jenis yang baru.
Penelitian
merupakan suatu proses pengumpulan dan analisa data yang dilakukan secara
sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.[2]
Penelitian
adalah merupakan proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan intensif. Karakter
formal dan intensif karena mereka terikat dengan aturan, urutan, maupun cara
penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Intensif dengan menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan
proses penelitian agar memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan,
memecahkan problem melalui hubungan sebab dan akibat, dapat diulang kembali
dengan cara yang sama dan hasil sama.
Menurut
Kerlinger (1986), penelitian adalah proses penemuan yang mempunyai
karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan
hipotesis atau jawaban sementara. Beberapa karakteristik penelitian sengaja
ditekankan oleh Kerlinger agar kegiatan penelitian memang berbeda dengan
kegiatan yang menyangkut tugas-tugas wartawan yang biasanya meliput dan
melaporkan berita atas dasar fakta. Pekerjaan mereka belum dikatakan
penelitian, karena tidak dilengkapi karakteristik lain yang mendukung agar
dapat dikatakan hasil penelitian, yaitu karakteristik mendasarkan pada teori
yang ada dan relevan dan dilakukan secara intensif dan dikontrol dalam
pelaksanaannya. [3]
Dari beberapa
pendapat diatas jelas kiranya bahwa setiap orang pada prinsipnya akan
memberikan pengertian tentang penelitian berbeda-beda. Perbedaan tersebut
biasanya tergantung dengan bebrapa factor seperti di antaranya : latar belakang
pengetahuan seseorang, kehidupan seseorang, dan pengalaman yang dimiliki oleh
seseorang tersebut.
Kesimpulannya
yaitu bahwa penelitian tidak lain adalah usaha seseorang yang dilakukan secara
sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi, misalnya observasi secara
sistematis, dikontrol, dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan
gejala yang ada.
B.
Jenis-Jenis Penelitian
Secara garis besar, penelitian dapat dibedakan dari beberapa aspek
bagaimana suatu bentuk penelitian dilihat dan dibedakan. Beberapa aspek tinjauan
tersebut yaitu diantaranya:
1)
Penelitian dari aspek tujuan terbagi menjadi 2 yaitu :
a.
Penelitian dasar, yaitu penelitian yang mempunyai tujuan perluasan
ilmu dengan tanpa memikirkan pada pemanfaatan hasil penelitian tersebut untuk
manusia atau masyarakat.
b.
Penelitian terapan (applied research), yaitu penelitian atas dasar
permasalahan yang signifikan dan hidup dimasyarakat sekitarnya. Penelitian ini
pada umumnya, setting yang digunakan juga merupakan persoalan disekitar
manfaatnya untuk manusia. Oleh karena itu, sudah wajar jika hasilnya juga
merupakan jawaban yang nyata dan dapat dirasakan oleh masyarakat yang
bersangkutan.
2)
Penelitian menurut aspek metode terbagi menjadi 6 yaitu :
a.
Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan kegiatan
penelitian yang dilakukan secara jelas dan sistematis. Penelitian deskriptif
ini disebut juga dengan penelitian praeksperimen. Karena dalam penelitian ini
mereka melakukan eksplorasi, menggambarkan, dengan tujuan agar dapat
menerangkan dan memprediksi terhadap gejala yang berlangsung atas dasar data
yang diperoleh di lapangan.
b.
Penelitian sejarah, yaitu penilitian yang juga menggunakan
penggambaran secara komprehensif tentang objek atau subjek penelitian, namun
lebih memfokuskan pada pencarian data dengan metode wawancara pada pelaku
sejarah.
c.
Penelitian survey, yaitu bentuk penelitian yang sering disebut
dengan penelitian normative atau penelitian status. Penelitian ini biasanya
tidak membatasi dengan satu atau beberapa variabel. Para peneliti pada umumnya
dapat menggunakan variable serta populasi yang luas sesuai dengan tujuan
penelitian yang hendak di capai.
d.
Penelitian ex-postfakto, yaitu penelitian yang berhubungan dengan
variable yang telah terjadi dan peneliti tidak perlu memberikan perlakuan
terhadap variable yang diteliti.
e.
Penelitian eksperimen, yaitu merupakan cara yang digunakan dalam
penelitian yang banyak menggunakan aturan dengan persyaratan ketat yang harus
diikuti oleh para peneliti.
f.
Penelitian kuasi eksperimen, yaitu penelitian yang mendekati
eksperimen atau eksperimen semu.
3)
Penelitian menurut bidang garapan terbagi menjadi 2 yaitu :
a.
Penelitian kependidikan. Pokok penelitian ini menekankan pada
sekitar masalah pendidikan, yaitu yang mencakup factor internal pendidikan
termasuk : komponen guru, siswa, kurikulum system pengajaran, manajemen
pendidikan, dan hubungan lembaga dengan masyarakat. Disamping itu penelitian
ini juga mencakup factor-faktor eksternal seperti : kebijakan pemerintah
terhadap lembaga pendidikan, pengaruh social dan ekonomi terhadap pendidikan
dan sebagainya.
b.
Penelitian nonkependidikan. Misalnya penelitian social, politik, ekonomi
dst.
4)
Penelitian Berdasarkan Pendekatan
Berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan dua macam
penelitian, yaitu penelitian kuantiatatif dan kualitatif. Keduanya memiliki
asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian yang berbeda.
a.
Asumsi tentang Realita
Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asusmsi bahwa
realita bersifat tunggal, fixed, stabil, lepas dari kepercayaan dan
perasaan-perasaan individual. Realita terdiri atas bagian dan unsur yang
terpisah satu sama lain dandapat diukur dengan menggunakan instrumen.
Penelitian kualitatif didasari oleh
konsep konstruktivisme, yang memiliki pandangan bahwa realita
bersifat jamak, menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
dipisah-pisah. Realita bersifat terbuka, konstektual, secara sosial meliputi
persepsi dan pandangan-pandangan individu dan kolektif, diteliti dengan
menggunakan manusia sebagai instrumen.
b.
Tujuan penelitian
Penelitian kuantitatif bertujuan mencari
hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan dalam fakta-fakta sosial yang terukur.
Penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk
memahami fenomena-fenomena sosial dari perspektif partisipan. Ini
diperoleh melalui pengamatan partisipatif dalam kehidupan orang-orang yang
menjadi partisipan.
c.
Metode dan Proses Penelitian
Penelitian kuantitatif memiliki serangkaian langkah-langkah atau prosedur baku yang menjadi pegangan para peneliti.
Penelitian kualitatif menggunakan strategi dan prosedur penelitian
yang sangat fleksibel. Penelitian kualitatif menggunakan
rancangan penelitian terbuka (emergent design) yang disempurnakan
selama pengumpulan data.
Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup,
sudah tersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan.
d.
Kajian Khas
Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan
penelitian ekperimental atau korelasional sebagai kajian khasnya (protypical
studies) untuk mengurangi kekeliruan, bias, variabel-variabel ekstraneus.
Penelitian kualitatif menggunakan kajian
etnografis untuk memahami keragaman
perspektif dalam situasi yang diteliti, sebagai ciri khasnya. Dalam
penelitian kuantitatif bias dan subjektitivitas sangat dihindari, sedang dalam
penelitian kualitatif hal-hal subjektif termasuk yang diperhitungkan dalam
pengumpulan dan analisis data.
e.
Peranan Peneliti
Dalam penelitian kuantitatif peneliti terlepas
dari objek yang diteliti, malah dicegah jangan sampai ada hubungan atau
pengaruh dari peneliti. Dalam penelitian kualitatif peneliti lebur (immersed) dengan situasi yang diteliti.
Peneliti adalah pengumpul data, orang yang ahli dan memiliki kesiapan penuh
untuk memahami situasi, ia peneliti sekaligus sebagai instrumen.
Penelitian kualitatif disebut juga “penelitian
subjektif” (disciplined subjectivity) atau “penelitian reflektif” (reflexivity),
peneliti melakukan pengujian sendiri secara kritis (critical self
examination) selama proses penelitian.
f.
Pentingnya Konteks dalam Penelitian
Penelitian kuantitatif diarahkan pada menemukan generalisasi universal yang bebas dari
konteks situasi.
Penelitian kualitatif sebaliknya meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang diamati.
Penelitian kualitatif sebaliknya meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang diamati.
C.
Karakteristik Penelitian
Banyak orang
berpikir dan kemudian beranggapan bahwa seseorang yang datang, melihat secara
cermat pada suatu peristiwa, kemudian melaporkannya kepada orang lain sehingga
dapat dikatakan bahwa dia telah melakukan sebuah penelitian. Demikian pula
dengan seseorang yang bertatap muka dengan seorang guru di sekolah, melakukan tanya
jawab dengan guru tersebut, kemudian mencatat hasil tatap muka tersebut,
dikatakan bahwaia telah melakukan penelitian.
Anggapan
tersebut kurang tepat, dan kedua contoh tersebut belum bisa dikatakan sebagai
penelitian. Karena tidak semua kegiatan pengamatan secara cermat, untuk mengambil
data dan melaporkannya dapat dikatakan sebagai penelitian. Yang perlu
diketahui, bahwa penelitian memang mengandung unsur-unsur kegiatan seperti di
atas, yaitu datang ke tempat penelitian, melakukan wawancara, dan sebagainya. Kegiatan
tersebut masih perlu ditambah beberapa kegiatan penting lainnya seperti
menentukan permasalahan yang hendak dipecahkan, mempunyai tujuan penelitian,
melakukan kajian ilmiah dan menetapkan aturan metodologi penelitian yang tepat
dan sesuai dengan permasalahnnya.
Agar mempunyai
gambaran yang komprehensif tentang suatu kegiatan penelitian, berikut ini akan
ditampilakan secara singkat bebrapa karakteristik penting dari penelitian.
Beberapa karakteristik tersebut, diantaranya seperti berikut :
1.
Objektivitas.
2.
Mempunyai tujuan penelitian.
3.
Mencakup kegiatan pengumpulan data baru.
4.
Mencakup kegiatan yang terencana dan sistematis.
5.
Menggunakan analisis logis.
6.
Mempertimbangkan aspek pengembangan teori.
7.
Mengandung unsur observasi.
8.
Memerlukan pencatatan terhadap gejala yang muncul.
9.
Melakukan control.
10.
Memerlukan validasi instrument.
11.
Memerlukan keberanian.
12.
Dicatat secara tepat kepada instansi yang berkepentingan sebagai
laporan.
13.
Ketepatan.
14.
Verifikasi
15.
Penjelasan ringkas.
16.
Empiris.
17.
Penalaran logis
18.
Kesimpulan kondisional.
D.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian
secara umum yaitu untuk meningkatkan daya imajinasi mengenai masalah-masalah
pendidikan. Serta sebagai alat untuk mengintegrasikan bidang-bidang studi yang
diperoleh selama perkuliahan yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang
diteliti.[4]
Sedangkan
tujuan khususnya yaitu untuk membentuk kemampuan dan ketrampilan menggunakan
rancangan-rancangan statistic penelitian yang berpedoman dengan pemecahan
masalah yang sedang teliti. Sehingga terampil menyusun proposal penelitian,
lebih-lebih yang berkaitan dengan pembangunan dan peningkatan mutu pendidikan.
Ada beberapa
tujuan lain dari sebuah penelitian, yaitu :[5]
a.
Memperoleh informasi baru
b.
Mengembangkan dan menjelaskan pengetahuan.
c.
Menerangkan, memprediksi, dan mengontrol suatu ubahan.
d.
Menguji kebenaran suatu pengetahuan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas sebagai pendahuluan dan pembahasan, beberapa
kesimpulan penting dapat di tarik sebagai benang merah pembahasan :
Ø Metodologi
penelitian merupakan suatu kegiatan yang secara sistematis, direncanakan oleh
para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan berguna bagi
masyarakat, maupun bagi peneliti itu sendiri.
Ø Jenis-jenis
penilitian berdasarkan pembagiannya ada 5 aspek :
a.
Penelitian dari aspek tujuan terbagi menjadi 2 yaitu : penelitian
dasar dan penelitian terapan.
b.
Penelitian dari aspek metode terbagi menjadi 6 yaitu : penelitian
deskriptif, penelitian sejarah, penelitian survey, penelitian ex-postfacto,
penelitian eksperimen dan penelitian kuasi eksperimen.
c.
Penelitian dari aspek garapan terbagi menjadi 2 yaitu : penelitian
kependidikan dan penelitian non kependidikan.
d.
Penelitian dari aspek pendekatan terbagi menjadi 2 yaitu penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif.
e.
Penelitian dari aspek
Ø Karakteristik
penelitian: Objektivitas, Mempunyai tujuan penelitian, Mencakup kegiatan
pengumpulan data baru, Mencakup kegiatan yang terencana dan sistematis,
Menggunakan analisis logis, Mempertimbangkan aspek pengembangan teori,
Mengandung unsur observasi, Memerlukan pencatatan terhadap gejala yang muncul,
Melakukan control.
Ø Tujuan
penelitian yaitu untuk meningkatkan daya imajinasi mengenai masalah-masalah
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi Dan
Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Margono, S. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
[1]Drs.
S. Margono, Metodologi Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 2004, hlm 18
[2]
Prof. DR. Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan,
Remaja Rosdakarya, Bandung, 2010, hlm 5
[3]Prof.
Sukardi, Ph.D. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi Dan Praktiknya,
Bumi Aksara, Jakarta, 2008, hlm 4
[4]
Drs. S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta,
Jakarta, 2004, hlm 1
[5]
Prof.Sukardi, Ph.D. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi Dan
Praktiknya, Bumi Aksara, Jakarta, 2008, hlm 4-5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar